Berikut Puluhan Siswa Belajar di Bekas Kandang Ayam

Beberapa puluh siswa Diniyah serta PAUD di Kampung Angsa, Desa Ciantaasih, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa sekali belajar di sisa kandang ayam. Karenanya sejak mulai berdiri sampai sekarang bangunan sekolah belumlah sempat memperoleh pemberian dari pemerintah.

Keadaan bangunan yg udah tua menimbulkan pihak sekolah terpaksa sekali memulangkan siswanya kala hujan datang. Perihal ini dilaksanakan mengingat sekolah tak berani ambil kemungkinan apabila siswa yg tengah menekuni proses belajar mengajar tertimpa atap bangunan yg udah ringkih.

Kami dirikan sekolah ini lantaran tergerak dari tingginya animo anak umur sekolah di lokasi ini agar dapat senantiasa mengenyam pendidikan serta tak putus sekolah lantaran aspek ekonomi orang-tua yg sukar, ” kata Dadan Sasmita pendiri DTA Alimanihtada serta PAUD Tunas Asih 1, di Cianjur, Minggu.

Baca Juga : Arti Pancasila Sebagai Dasar Ideologi Negara

Awal kalinya, sejak mulai 2005 beberapa puluh anak putus sekolah kerapkali belajar dalam rumah punyanya, akan tetapi atas impian buat dirikan sekolah, pada 2011 seseorang pebisnis di lokasi itu, menghibahkan tanah punyanya yg udah ada kandang ayam di atasnya.

” Walaupun bersifat kandang ayam sebelumnya, kami menyulap bangunan itu berubah menjadi tempat aktivitas belajar mengajar buat siswa Diniyah serta PAUD. Minimnya dana bikin kami terpaksa sekali cuma merehab semampunya, dimana area kelas tetap berlantai tanah merah berdinding bilik anyam, ” ujarnya.

Sekarang, banyaknya siswa DTA Alimanihtada, ujar ia, capai 90 orang serta siswa PAUD Tunas Asih 1 sejumlah 67 orang. Dan area kelas yg dipunyai cuma dua area, hingga kala menekuni proses belajar mengajar siswa terpaksa berdesakan dalam area kandang ayam yg disulap berubah menjadi area kelas itu.

” Bertambah pertambahan banyaknya siswa di sekolah ini, bertambah sempit area kelas yg kami sajikan. Bahkan juga sepanjang proses belajar mengajar, banyak siswa mesti belajar di lantai serta di luar kelas, ” ujarnya.

Artikel Terkait : Pengertian Demokrasi Liberal di Indonesia

Bahkan juga, disaat musim penghujan datang, seringkali siswa dipulangkan serta sekolah diliburkan lantaran bangunan sekolah sisa kandang ayam itu, riskan ambruk serta sejumlah besar atap bangunan bocor.

Dadan juga sekaligus Kepala DTA Alimanihtada itu, mengemukakan, minimnya area kelas serta banyaknya siswa yg senantiasa semakin bertambah, bikin pihaknya membagi jam masuk siswa, ialah buat PAUD belajar pada waktu 07. 00 WIB sampai waktu 10. 00 WIB, dan siswa DTA masuk siang hari.

” Kami mengharapkan, ada pemberian dari pemerintah buat melakukan perbaikan bangunan DTA serta PAUD ini lantaran anak-anak di sini sangatlah butuh pendidikan. Bisa dibuktikan tiap-tiap tahun banyaknya siswa kami senantiasa semakin bertambah, sesaat area kelas serta bangunan tak layak, ” ujarnya.

Leave a comment